BANYUWANGI - Dengan membawa peralatan seadanya seperti cangkul dan gerobak dorong, puluhan warga Kelurahan Singonegaran, Banyuwangi, Jawa Timur, turun ke sungai Kalilo, Rabu (31/7/2024). Kegiatan yang dikemas dalam program padat karya oleh Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi kali ini difokuskan untuk mengangkat sedimen tanah yang memenuhi aliran sungai.
Sejak pagi, warga menyusuri sungai yang mulai dangkal. Material tanah yang sudah dicangkul kemudian diangkut menggunakan gerobak, lalu dipindahkan ke sisi sungai lain untuk menangkal aliran air. Program padat karya akan dilaksanakan selama 15 hari untuk mengurangi pendangkalan Kalilo.
Baca juga:
Warga Ubah Gang Sempit Jadi Kebun Sayur
|
Ketua RT 2 RW 2, Lingkungan Singomayan Timur, Kelurahan Singonegaran, Saiful Bahri mengatakan, kegiatan padat karya tersebut merupakan program dari Dinas PU Pengairan. Beberapa warga yang tinggal di dekat aliran Sungai Kalilo ikut membersihkan sungai dari endapan material yang sudah menumpuk. ”Ada beberapa bagian yang sudah mulai dangkal. Ini yang dibersihkan warga. Jaraknya sekitar 200 meter di sepanjang Kalilo, ” jelasnya.
Dengan pembersihan endapan, diharapkan aliran sungai kembali lancar. Sampah-sampah yang biasanya menghambat aliran air bisa disalurkan dengan lancar. Selain itu, wilayah Kalilo selama ini menjadi tempat hiburan masyarakat dengan memancing ikan. Jika sungai dangkal, ikan juga sulit ditemukan.
”Pagi sampai sore ada saja warga yang memancing di sini. Kita biarkan asal tidak dijaring dan disetrum. Ini menjadi lokasi hiburan juga, ” kata Saiful.
Selama turun ke sungai, warga dibekali dengan kaus tangan dan sepatu karet untuk memudahkan pekerjaan. Setiap pekerja mendapat upah Rp 75 ribu sehari. ”Mereka ikut padat karya mulai pagi sampai siang, jadi masih bisa melanjutkan pekerjaan lainnya, ” tandas Saiful. (***)